Sore itu di tengah keramaian, di
tengah-tengah kebisingan, di tengah-tengah kegembiraan, di tengah-tengah
kebersamaan, di tengah-tengah suasana persaudaraan, di tengah-tengah manusia.
Kau ada disana ya disana
tersenyum bahkan tertawa bersama temanmu, sangat lucu rupamu, aku tidak bisa
menahan senyum melihat wajah mu yang tanpa ekspresi ternyata bisa tersenyum
selebar itu. Aku tertawa dalam hati melihat pemandang “langka” itu.
Kau orang yang sangat misterius,
aneh, dan juga mungkin unik. Dia juga penyendiri sepertiku, kami berdua
memiliki sifat yang hampir sama tapi bedanya dia cerdas dan bisa memanfaatkan
peluang dengan baik, aku ingin tahu lebih banyak tentangnya tapi mana mungkin
aku mengajak nya bicara duluan. Bukan! bukan karena gengsi tapi aku bukan tipe
orang yang membuka pembicaraan duluan, aku tidak tahu harus memulai darimana,
yah introvert!
Dan hari itu pertama kalinya aku
sedekat itu dengan dia, samping, belakang, dan depan. Mungkin terdengar over confidence tapi yah itulah
kenyataannya.
“Dan aku sangat kagum dengan tinggi seorang pria”, kataku
pada temanku sambil memandangnya, temanku hanya memasang wajah poker face-nya karena heran dengan
komentarku.
“Apa cuma itu yang bisa kau katakan? lihat dia dihadapanmu,
aku ingin kau mengatakan hal yang masuk akal seperti............... ‘dia itu
keren’ ”,
“Ya.. benar katamu”. Selanjutnya aku tidak memedulikan
permainan futsal itu lagi, aku hanya mengamati pergerakannya dan dia itu lucu!
suaranya saat tertawa dan berteriak juga lucu, dan aku sangat penasaran dengan
matanya, bagaimana rupa matanya tanpa mengenakan kacamata ha-ha aku lagi-lagi
terkikik geli dengan pemikiranku.
Perasaanku padanya? Entahlah,
saat ini aku masih berada pada taraf kagum padanya dan menganggapnya sebagai
kakak. Mungkin suatu saat bisa hilang atau sebaliknya bisa berkembang lebih
dari kagum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar